Beberapa Jenis Kutu Air
Ada macam-macam kutu air yang ada dan diidentifikasi. Apa saja itu?
Daphnia Magna
Daphnia adalah kutu air yang paling sering ditemui di pasaran. Daphnia ini mudah Sahabat temukan di waduk, kolam, danau, atau rawa-rawa. Ukurannya sekitar 0,2 hingga 5 milimeter. Tubuhnya transparan sehingga Sahabat bisa melihat mekanisme tubuhnya secara jelas jika Sahabat menggunakan mikroskop.
Moina
Kutu air jenis moina sangat mudah sekali ditemukan di wilayah Indonesia. Moina termasuk jenis yang mudah sekali berkembang biak. Ada juga di pasaran yang menjual kapsul telur Moina ini. Ketika kapsul ditaruh di dalam air, kutu air ini akan sangat mudah menetas. Ukurannya bisa mencapai 1,8 milimeter jika dibiarkan 1 hari di dalam air.
Cyclops
Kutu air jenis cyclops ini mempunyai ciri 2 antena yang cukup panjang. Cyclops mudah sekali dibedakan dari kutu air lainnya. Cyclops ini mudah sekali ditemukan di seluruh dunia kecuali Australia. Biasanya cyclops ini akan mudah ditemukan di danau.
Chydorus
Chydorus bentuknya mirip dengan daphnia, hanya saja dia lebih oval dan gemuk. Ukurannya sekitar 0,3 milimeter.Chydorus tidak memiliki kaki ataupun antena. Dia bergerak menggunakan bulu-bulu halus yang ada di tubuhnya.
Bosmia
Kutu air ini sangat kecil sekali dibandingkan jenis lainnya. Ukurannya hanya 1-3 mikrometer saja. Kutu air bosmia ini punya beberapa kaki dan bulu getar yang digunakan untuk bergerak dan menangkap makanan.
Diaptomus
Diaptomus bentuknya hampir mirip dengan cyclops. Matanya juga hanya ada satu bintik. Hanya saja yang membedakan diaptomus dan cyclops adalah panjang antenanya yang sangat lebar dan melebihi tubuhnya.
Ceriodaphnia
Kutu air ini termasuk kerabat dekat jenis daphnia. Hanya saja ceriodaphnia memiliki antena yang kuat yang digunakan untuk bergerak. Ceriodaphnia ini seringkali digunakan untuk mengetahui kadar racun sebuah air limbah pabrik.
Bythotrephes
Jenis ini ukurannya lebih besar dibandingkan kutu air lainnya. Ukurannya sekitar 15 milimeter. Kutu air ini memiliki tulang belakang yang panjang dan berduri. Bentuk tubuhnya yang seperti itu membuatnya tidak bisa dijadikan sebagai pakan ikan.
Sididae
Adalah keluarga ctenopoda dalam ordo Diplostraca . Ada sekitar 6 genera dan setidaknya 20 spesies yang dijelaskan di Sididae.
Bythotrephes longimanus atau kutu air berduri ,
Adalah krustasea planktonik yangpanjangnya kurang dari 15 milimeter (0,6 in). Ini asli perairan segar Eropa Utara dan Asia , tetapi telah secara tidak sengaja diperkenalkan dan didistribusikan secara luas di wilayah Great Lakes Amerika Utara sejak 1980-an. [1] [2] Bythotrephes dicirikan oleh tulang belakang perut yang panjang dengan beberapa duri yang melindunginya dari pemangsa.
Kutu Air yang Digunakan Untuk Pakan Ikan
Selain yang disebutkan di atas, masih banyak lagi lainnya jenis kutu air yang bisa ditemukan di dunia ini. Namun, hanya beberapa jenis saja yang digunakan untuk pakan ikan.
Beberapa jenis kutu air yang digunakan untuk pakan ikan adalah daphnia, moina, dan chydorus. Alasan jenis-jenis itu saja yang digunakan untuk pakan ikan adalah karena mudahnya ketiga jenis kutu air tersebut ditemukan di Indonesia. Selain itu, Sahabat bisa membudidayakan jenis kutu air tersebut dengan mudah walaupun dalam media yang seadanya dan sangat sederhana.
Alasan lainnya mengapa hanya itu-itu saja yang digunakan untuk pakan ikan adalah karena jenis tersebut sudah terbukti bisa menambah asupan protein ikan hias tanpa harus takut ada efek samping akibat memberikan kutu air jenis lain.
Jenis daphnia
Budidaya kutu air
Daphnia magna
Daphnia berbentuk lonjong agak pipih ukurannya sekitar 1-5 mm. Warna tubuh daphnia cokelat kemerahan. Bagian kepalanya mempunyai dua antena dan ekornya melancip. Di kolam, koloni daphnia akan terlihat seperti titik-titik merah yang mengambang bergerombol di permukaan air.
Daphnia banyak ditemukan di perairan air tawar seperti danau, rawa, waduk, kolam dan sungai. Tempat ideal bagi pertumbuhan daphnia adalah perairan dengan suhu 26-30oC dengan pH 6,5-7,5.
Daphnia bisa berkembang biak secara seksual maupun aseksual. Dalam perkembanganbiakan aseksual, moina akan menghasilkan telur yang bisa menetas tanpa perlu dibuahi. Sedangkan pada perkembangbiakan seksual, daphnia jantan dan betina melakukan perkawinan dan menghasilkan anak.
Siklus hidup daphnia sekitar 34 hari dan bisa melahirkan anak setiap hari. Daphnia bertelur atau beranak dengan jumlah sekitar 39 ekor per hari. Pada jenis tertentu seperti daphnia magna, bisa bertelur hingga 100 ekor.
Jenis moina
Buididaya kutu air
Moina
Ukuan tubuh moina lebih kecil dari daphnia, sekitar 0,9-1,8 mm. Warna tubuhnya cokelat kemerahan. Pada bagian perutnya terdapat 10 rambut getar atau silia, dan pada bagian punggungnya ditumbuhi rambut kasar. Di alam, koloni daphnia biasanya bercampur baur dengan moina, sehingga secara kasat mata kedua jenis zooplankton ini sulit dibedakan.
Moina dapat ditemukan di seluruh perairan air tawar seperti danau, rawa, waduk dan kolam. Suhu perairan ideal bagi pertumbuhan moina berkisar 24-30oC dengan pH 6,5-7,5.
Sama dengan daphnia, moina juga bisa berkembang biak secara aseksual dan seksual. Siklus hidup moina jauh lebih pendek yaitu sekitar 13 hari. Dengan kemampuan bereproduksi sekitar 32 ekor per hari.
Budidaya kutu air
Budidaya kutu air daphnia dan moina bisa perlakukan sama. Karena habitat hidup, jenis makanan, dan tipe perkembangbiakannya relatif sama. Bibit daphnia dan mioina bisa didapatkan di Balai Benih Ikan Air Tawar (BBAT). Selain itu juga dicari di perairan seperti danau, kolam, waduk, sawah atau parit.
Kutu air biasanya bergerombol mengambang di permukaan air. Warnanya coklat kemerahan. Untuk mengambilnya gunakan jaring halus (plankton net). Daphnia dan monia bisa dikembangbiakan dalam berbagai media, seperti wadah fiber atau kolam.
Kolam yang digunakan sebaiknya kolam tanah, atau kolam semen dengan dasar tanah. Luas kolam tergantung kebutuhan, sebaiknya tidak terlalu besar untuk memudahkan perawatan. Sebelumnya dasar kolam dikapur terlebih dahulu, untuk menetralkan pH tanah dan menekan organisme patogen. Tahapannya sebagai berikut:
Keringkan terlebih dahulu dasar kolam dengan dijemur selama 2-3 hari. Kemudian lakukan pengapuran dengan dosis 1-2 kg/m2.
Kemudian tambahkan pupuk untuk menumbuhkan pakan plankton sebagai makanan daphnia dan moina. Jenisnya bisa pupuk kandang, seperti kotoran ayam sebanyak 2 kg/m2. Biarkan selama 3-5 hari.
Genangi kolam dengan air bersih sedalam 30 cm dan diamkan lagi selama 2-4 hari. Air kolam akan berubah menjadi cokelat kehijauan. Warna tersebut merupakan pertanda plankton dan tumbuhan renik lainnya telah berkembang dalam kolam. Penuhi kolam dengan air hingga ketinggian 50-60 cm.
Kolam siap ditebari dengan bibit daphnia dan moina. Dalam satu minggu akan terlihat warna kemerahan di permukaan kolam. Hal ini menandakan kutu air telah berkembang.
Perkembangbiakan kutu air akan mencapai puncaknya setelah 7-11 hari. Panen dilakukan dengan mengambil kutu air dengan jaring halus.
Cuci kutu air dengan air bersih sebelum diberikan pada ikan.
Tips
Cara Simple Budidaya Kutu Air
Beli Staternya (kapsul moina) di onlineshop
kemudian siapkan wadah nya masukan bibit stater yang sudah dibeli maka telur moina akan menetas.
Beli Stater Dahpnia Magna nya kemudian siapkan wadah serta air bekas kolam ikan tanpa lumpur lalu masukan stater DM nya beri pakan SPIRULINA sedikit saja maka budidaya pun berhasil
Semoga Postingan Ini Bermanfaat😇
Posting Komentar
Posting Komentar